• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Zelensky Siap Menantang Putin: Perundingan Damai di Tanah Turki!

img

Kabarterkini.my.id Mudah-mudahan selalu ada harapan di setiap hati. Saat Ini mari kita bahas Politik Internasional, Isu Perdamaian, Diplomasi, Konflik Rusia-Ukraina, Hubungan Bilateral yang lagi ramai dibicarakan. Ulasan Artikel Seputar Politik Internasional, Isu Perdamaian, Diplomasi, Konflik Rusia-Ukraina, Hubungan Bilateral Zelensky Siap Menantang Putin Perundingan Damai di Tanah Turki baca sampai selesai.

Perundingan Damai Ukraina dan Rusia di Tengah Ancaman Sanksi

Pada Rabu, 14 Mei 2025, Presiden Rusia Vladimir Putin belum memberikan kepastian mengenai kehadirannya dalam perundingan damai yang direncanakan. Hal ini berlanjut setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menekankan pentingnya kedua belah pihak untuk hadir demi menghentikan konflik yang berkepanjangan ini. Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan kesiapan untuk menanti kehadiran Putin di Turki pada Kamis, 15 Mei, dengan harapan menghasilkan perundingan yang konstruktif.

Kesiapan Ukraina untuk Berunding

Zelensky mengungkapkan kepada awak media di Kyiv bahwa ia akan berada di Ankara pada tanggal tersebut untuk melakukan dialog dengan perwakilan dari Moskow. Hal ini menunjukkan komitmen Ukraina untuk mencari penyelesaian damai meskipun situasi yang ada masih sangat tegang. Dalam penjelasannya, Zelensky juga menyampaikan keinginannya untuk mencapai gencatan senjata, dan menekankan bahwa keputusan tersebut hanya bisa diambil oleh Putin.

Tekanan dari Eropa dan AS

Di sisi lain, Kanselir Jerman, Friedrich Merz, mengulangi ancamannya untuk memberlakukan sanksi terhadap Rusia jika tidak ada kemajuan dalam negosiasi minggu ini. Pada Selasa, 13 Mei, ia menyatakan, Jika tidak ada kemajuan nyata minggu ini, kami akan berupaya untuk melakukan pengetatan sanksi yang signifikan di tingkat Eropa. Pernyataan tersebut mencerminkan kekhawatiran Eropa terhadap situasi yang melibatkan keamanan di kawasan tersebut.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, juga menegaskan dukungannya terhadap penerapan sanksi baru terhadap Rusia jika Moskow gagal menyetujui gencatan senjata. Area yang menjadi fokus utama adalah sektor keuangan serta minyak dan gas, yang dianggap sebagai target vital dalam upaya menekan Rusia.

Harapan akan Pertemuan di Istanbul

Sejak Trump kembali menjabat pada bulan Januari, Washington telah memberikan tekanan yang cukup besar pada kedua pihak untuk kembali ke meja perundingan. Dalam konteks ini, Trump juga mengonfirmasi bahwa Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, akan hadir dalam pertemuan yang direncanakan di Turki. Diharapkan, pertemuan ini dapat mencapai hasil positif untuk kedua belah pihak.

Zelensky menghamburkan harapan agar gencatan senjata dapat dicapai, dengan menyatakan: Saya akan melakukan apapun untuk mencapai gencatan senjata, karena hanya (Putin) yang dapat mengambil keputusan tersebut.

Respon Terhadap Ancaman Sanksi

Sementara ancaman sanksi besar dari para pemimpin Eropa dan Amerika Serikat berusaha untuk memengaruhi keputusan Putin, nampaknya hal ini tidak berdampak signifikan. Alih-alih, Putin menyerukan diadakannya pembicaraan langsung dengan Ukraina di Istanbul pada tanggal 15 Mei. Hal ini menunjukkan pendekatan yang lebih agresif dari pihak Rusia dalam menghadapi tuntutan tersebut.

Walaupun Zelensky telah memastikan akan hadir di pertemuan tersebut, Putin sampai dengan saat ini masih enggan memberikan jawaban tegas. Jika pada akhirnya Putin memutuskan untuk tidak muncul dalam pertemuan tersebut, Zelensky mengingatkan bahwa pemimpin Eropa dan AS harus bertindak tegas dengan menjatuhkan sanksi tambahan dan berat kepada Rusia.

Konflik antara Ukraina dan Rusia merupakan isu global yang menarik perhatian banyak negara, dan langkah-langkah diplomatik seperti ini dianggap sangat krusial. Masyarakat internasional terus memperhatikan perkembangan dengan harapan agar perdamaian segera terwujud.

Ajang penghargaan yang diselenggarakan oleh detikcom bersama Polri juga hadir untuk memberikan pengakuan kepada sosok-sosok polisi teladan yang berkontribusi terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat. Kisah inspiratif para kandidat polisi teladan ini menjadi salah satu sorotan positif di tengah situasi yang penuh tantangan ini.

Sekian ulasan tentang zelensky siap menantang putin perundingan damai di tanah turki yang saya sampaikan melalui politik internasional, isu perdamaian, diplomasi, konflik rusia-ukraina, hubungan bilateral Jangan lupa untuk terus belajar dan mengembangkan diri berpikir maju dan jaga kesejahteraan diri. Jika kamu setuju Sampai bertemu di artikel menarik berikutnya. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads