• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Langit Bergelora: Bagaimana Badai Ekonomi AS Mengguncang Industri Penerbangan

img

Kabarterkini.my.id Semoga senyummu selalu menghiasi hari hari dan tetap mencari ilmu. Hari Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar Ekonomi, Industri Penerbangan, Dampak Bencana, Badai Ekonomi, Amerika Serikat. Catatan Mengenai Ekonomi, Industri Penerbangan, Dampak Bencana, Badai Ekonomi, Amerika Serikat Langit Bergelora Bagaimana Badai Ekonomi AS Mengguncang Industri Penerbangan Tetap fokus dan simak hingga kalimat terakhir.

Turbulensi Ekonomi Guncang Maskapai Penerbangan AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak dari ketidakstabilan ekonomi saat ini telah memberikan tekanan yang signifikan terhadap maskapai penerbangan di Amerika Serikat (AS). Permintaan perjalanan yang mengalami penurunan membuat banyak maskapai harus melakukan pengurangan frekuensi penerbangan, demi menjaga agar tarif tiket tidak anjlok dan melindungi margin keuntungan mereka.

Penyebab Penurunan Permintaan

Para pelancong dan perusahaan pun mulai lebih berhati-hati dengan pengeluaran mereka, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi yang kian meningkat. Hal ini memaksa maskapai penerbangan untuk menyesuaikan dan memangkas proyeksi laba mereka untuk kuartal pertama tahun ini. Insiden keselamatan yang baru-baru ini terjadi juga berkontribusi pada perlambatan permintaan ini. Maskapai penerbangan berharap dampak dari insiden tersebut akan berkurang seiring berjalannya waktu.

CEO United, Scott Kirby, memberikan peringatan akan kemungkinan penurunan besar yang akan terjadi di industri maskapai pada paruh kedua bulan Agustus, jika permintaan tidak menunjukkan tanda pemulihan. Data dari Amanda Demanda Law Group menunjukkan bahwa kekhawatiran mengenai keselamatan penerbangan meraih titik tertinggi sepanjang sejarah pada bulan Februari, di mana pencarian di Google mengenai “Apakah pesawat aman sekarang?” naik hingga 900%.

Statistik Perjalanan yang Mengkhawatirkan

Data dari Airlines Reporting Corp mengindikasikan penurunan yang signifikan baik dalam perjalanan korporat maupun liburan. Peluang pertumbuhan ekonomi yang minim serta inflasi yang tinggi semakin mempersulit prospek untuk sisa tahun ini. David Neeleman, CEO Breeze Airways, menyoroti bahwa masyarakat lebih mengutamakan kebutuhan pokok, sehingga berdampak pada pengurangan pengeluaran di sektor lainnya. Namun, ia mencatat bahwa permintaan untuk perjalanan premium dan jarak jauh masih mencatatkan angka yang stabil.

Menurut survei yang dilakukan oleh Conference Board, kepercayaan konsumen di AS jatuh pada level terendah dalam lebih dari empat tahun pada bulan Maret. Penjualan tiket pesawat melalui agen perjalanan di AS juga mengalami penurunan sebesar 8% secara bulanan di bulan Februari setelah mengalami lonjakan sebesar 39% pada bulan Januari.

Sementara itu, data dari Administrasi Keamanan Transportasi AS menunjukkan bahwa pertumbuhan tahunan lalu lintas penumpang lambat menjadi 0,7% di bulan Maret, dibandingkan dengan 5% di bulan Januari. Namun, kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump berserta penekanan pada belanja pemerintah berkontribusi terhadap pesimisme tersebut.

Proyeksi Masa Depan yang Suram

Ekspektasi mengenai pendapatan, bisnis, dan kondisi pasar tenaga kerja mencapai titik terendah dalam 12 tahun terakhir. Meskipun industri maskapai di AS sempat merasakan pertumbuhan dalam dua bulan lalu, kini prospek lonjakan laba tampak suram.

Frontier Airlines, salah satu maskapai berbiaya rendah, juga mengalami penurunan saham sebesar 2%. Sejumlah maskapai besar seperti Delta, United, American Airlines, JetBlue, dan Allegiant telah memutuskan untuk memangkas kapasitas penerbangan mereka untuk kuartal April-Juni dalam dua minggu terakhri. Penurunan permintaan ini berimbas negatif terhadap daya saing harga di industri.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa tarif harga mengalami penurunan tahunan pertama dalam enam bulan di bulan Februari. Barry Biffle, CEO Frontier, mengungkapkan bahwa “akan ada beberapa jenis perlambatan”. Meskipun saat ini mereka masih mendukung estimasi pendapatan untuk tahun penuh, ada kemungkinan bahwa kondisi ini dapat berubah jika permintaan tetap lesu selama musim panas, yang biasanya merupakan periode paling menguntungkan bagi industri penerbangan.

Selesai sudah pembahasan langit bergelora bagaimana badai ekonomi as mengguncang industri penerbangan yang saya tuangkan dalam ekonomi, industri penerbangan, dampak bencana, badai ekonomi, amerika serikat Siapa tau ini jadi manfaat untuk kalian selalu berpikir kreatif dan jaga pola tidur. Sebarkan manfaat ini kepada orang-orang di sekitarmu. Terima kasih atas perhatian Anda

© Copyright 2024 - Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads