• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Tren Mencekam: Harga Mobil Melonjak Drastis di Tengah Petaka Trump!

img

Kabarterkini.my.id Selamat datang di tempat penuh inspirasi ini. Di Artikel Ini mari kita diskusikan Ekonomi, Otomotif, Politik, Tren Pasar yang sedang hangat. Review Artikel Mengenai Ekonomi, Otomotif, Politik, Tren Pasar Tren Mencekam Harga Mobil Melonjak Drastis di Tengah Petaka Trump Tetap fokus dan ikuti pembahasan sampe selesai.

Dampak Tarif 25% Terhadap Industri Otomotif AS

Pengenalan tarif 25% yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump, terhadap kendaraan dan suku cadang impor telah memicu kekhawatiran dalam industri otomotif global. Meskipun klaim bahwa kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi lokal, pada kenyataannya, konsumen yang akan merasakan efek dari kenaikan harga tersebut.

Analisis Dampak Kenaikan Harga

Menurut Cox Automotive, tarif ini diperkirakan akan mengakibatkan peningkatan biaya yang signifikan, yakni sekitar US$3.000 (sekitar Rp49 juta) untuk mobil yang diproduksi di dalam negeri dan hingga US$6.000 (sekitar Rp99 juta) untuk kendaraan yang berasal dari Kanada atau Meksiko tanpa pengecualian. Dalam upaya menghadapi kenaikan biaya ini, produsen mobil diharapkan akan mendistribusikan beban kenaikan harga antara model yang diproduksi secara lokal dan diimpor.

Kebijakan ini diprediksi tidak hanya akan mengangkat harga kendaraan, tetapi juga mengurangi variasi model yang tersedia serta membatasi fitur yang bisa dinikmati konsumen. Andy Palmer, mantan CEO Aston Martin, menekankan bahwa banyak produsen mobil tidak akan mampu menanggung tarif tersebut. Sebagian model yang ditujukan untuk pembeli perdana berisiko dihentikan karena harganya menjadi kurang bersaing.

Palmer bahkan berkomentar, Apakah tarif ini akan menghilangkan 10% pembeli lainnya? Kemungkinan besar iya. Beberapa produsen mobil yang memiliki proporsi besar suku cadang bebas tarif mungkin akan menaikkan harga untuk mempertahankan keuntungan, tetapi tetap berusaha mempertahankan harga di bawah level pesaing yang terdampak tarif. Namun, jika tarif ini dihapus, mereka mungkin akan merugi karena telah menanggung biaya relokasi yang tinggi.

Peluang dan Tantangan untuk Produsen

Merek otomotif asal Prancis yang menawarkan model off-road Grenadier di AS sejak tahun lalu mengungkapkan kesulitan dalam meneruskan kenaikan harga 25% kepada konsumen. Mereka akan meneruskan sebagian besar biaya tarif ini ke konsumen, jelasnya. Merek-merek mewah seperti Bentley dan Ferrari mungkin memiliki lebih banyak ruang untuk meneruskan biaya kepada pelanggan, tetapi produsen besar dengan margin keuntungan tipis akan menghadapi tantangan lebih besar.

Erin Keating, seorang analis dari Cox Automotive, menekankan bahwa produsen mobil menyadari ada beberapa jenis kendaraan yang dapat bertahan meskipun dengan margin lebih kecil. Namun, untuk jenis lainnya, mungkin akan terlalu sulit untuk tetap menjualnya dengan harga tinggi.

Saat ini, dealer mobil di AS sedang menghadapi situasi dengan stok yang cukup untuk memenuhi permintaan selama sekitar 90 hari ke depan. Akan tetapi, harga diperkirakan akan meningkat setelah periode tersebut. Jika pengiriman ke AS dihentikan, biaya produksi per unit akan mengalami kenaikan dan beban tersebut akan kembali kepada konsumen.

Eric Mann, manajer penjualan di dealer Szott M-59 Jeep di Michigan, melaporkan bahwa semakin banyak pelanggan yang membeli kendaraan mereka karena kekhawatiran harga yang semakin meroket. Sementara itu, Jeron Reed, seorang pembeli berusia 46 tahun, memutuskan untuk segera menyelesaikan pembelian Equinox EV 2025 karena takut harga akan melonjak dalam waktu dekat.

Prediksi Penjualan dan Strategi Ke Depan

Mark Wakefield dari AlixPartners menyatakan bahwa produsen yang memilih untuk merelokasi produksi mereka mungkin dapat menjadi pemenang dalam jangka waktu tiga hingga empat tahun jika tarif ini berlanjut. Namun, S&P Global Mobility memperkirakan bahwa penjualan mobil tahunan di AS akan menurun menjadi antara 14,5 juta hingga 15 juta unit dalam beberapa tahun mendatang, turun dari 16 juta unit yang diproyeksikan pada tahun 2024.

Dalam pandangan Loretta Acosta, seorang pembeli berusia 55 tahun yang sedang mempertimbangkan Jeep Grand Cherokee, kebijakan tarif ini mungkin akan membuatnya kesulitan. Tetapi terkadang kita harus menerima hal yang tidak menyenangkan demi kebaikan negara, ujarnya.

Dengan situasi ini, produsen mobil dari Eropa dan Asia yang tergantung pada pasar AS mungkin harus mengurangi produksi mereka sebagai dampak dari kebijakan tersebut. CEO INEOS, Lynn Calder, menekankan bahwa mereka tidak dapat menanggung semua beban ini sendiri, dan para konsumen juga tidak mungkin dapat menerima kenaikan harga yang drastis.

Begitulah uraian komprehensif tentang tren mencekam harga mobil melonjak drastis di tengah petaka trump dalam ekonomi, otomotif, politik, tren pasar yang saya berikan Silakan eksplorasi topik ini lebih jauh lagi tetap semangat berkarya dan jaga kesehatan tulang. Bagikan kepada teman-teman yang membutuhkan. silakan lihat artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads