Rahasia Senyuman Sehat: Mengapa Orang Indonesia Enggan Rutin Cek Gigi?

Kabarterkini.my.id Semoga keberkahan menyertai setiap langkahmu. Di Situs Ini saya ingin berbagi tentang Kesehatan Gigi, Kesehatan Mulut, Kebiasaan Masyarakat, Edukasi Kesehatan, Gaya Hidup Sehat yang bermanfaat. Tulisan Tentang Kesehatan Gigi, Kesehatan Mulut, Kebiasaan Masyarakat, Edukasi Kesehatan, Gaya Hidup Sehat Rahasia Senyuman Sehat Mengapa Orang Indonesia Enggan Rutin Cek Gigi Segera telusuri informasinya sampai titik terakhir.
Pentingnya Kesadaran Kesehatan Gigi di Masyarakat
Berdasarkan survei, ada beberapa alasan yang membuat masyarakat enggan untuk segera mencari pengobatan ke dokter gigi. Sekitar 80,2 persen responden mengungkapkan bahwa mereka merasa waktu tunggu yang lama di rumah sakit menjadi salah satu penyebab. Selanjutnya, 79,3 persen memilih untuk mengobati sendiri, dan 77,5 persen lebih memilih berobat ke tukang gigi. Selain itu, 76,7 persen orang menyatakan keterbatasan biaya sebagai faktor yang menghalangi mereka untuk berobat. Sejalan dengan hal itu, 70,2 persen merasa tidak merasakan sakit gigi, sehingga menunda untuk mendapatkan perawatan.
Pentingnya Perawatan Gigi
Atik, seorang warga, berbagi pengalamannya mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Menurutnya, perawatan gigi yang harus dilakukan mencakup menggosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, tidak merokok, menghindari konsumsi alkohol serta gula berlebihan, tidak menggertakkan gigi, dan melakukan pemeriksaan berkala untuk mendeteksi masalah gigi dan penyakit gusi. Deteksi dini dapat membantu mengatasi masalah sebelum semakin parah.
Berdasarkan laporan dari Oral Health Country Profile WHO, pada tahun 2019 Indonesia menduduki peringkat kedua di Asia Tenggara dengan pengeluaran terbesar untuk pengobatan gigi, mencapai US$ 216 juta. Selain itu, negara ini kehilangan produktivitas sebesar US$ 3,2 miliar akibat penyakit mulut. Ironisnya, banyak tindakan pengobatan yang tidak memiliki dasar ilmiah, dan bahkan metode yang tidak direkomendasikan, seperti penggunaan ragi, dapat memperburuk kondisi kesehatan mulut karena mengandung bakteri dan jamur.
Kesadaran dan Aksesibilitas Perawatan Gigi
Minimnya edukasi tentang perawatan gigi dan rendahnya aksesibilitas layanan kesehatan gigi menjadikan sebagian besar masyarakat Indonesia abai terhadap pemeriksaan gigi secara rutin, yang tentunya merupakan masalah besar. Biaya sekali kunjungan ke dokter gigi yang sekitar Rp 100 ribu mungkin terdengar mahal, apalagi jika harus melakukan perawatan berulang kali jika sudah terjadi kerusakan.
Antonius, seorang pria berusia 51 tahun, baru-baru ini mengakui kepada istrinya, Atik, bahwa gigi gerahamnya patah lagi. Ia juga menyadari bahwa pemeriksaan gigi seharusnya dilakukan setiap enam bulan sekali, terutama seiring bertambahnya usia. Menurutnya, saat usia bertambah, kerusakan gigi seakan menjadi hal yang biasa, padahal hal ini sangat keliru.
Statistik Mengenai Masalah Gigi di Indonesia
Data menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi di Indonesia mencapai 88,8 persen (Riskesdas 2018), dan pada tahun 2023, sekitar 56,9 persen penduduk Indonesia yang berusia di atas 3 tahun memiliki masalah gigi dan mulut. Hal yang lebih memprihatinkan adalah, dari banyaknya sejumlah penduduk yang menderita masalah gigi, hanya 11,2 persen yang mencari bantuan medis dari dokter gigi.
Atik, yang memiliki kesadaran lebih tinggi terhadap kesehatan gigi, merasa prihatin dengan kenyataan ini. Meskipun penghasilan mereka yang berkisar antara Rp 3,5-6 juta per bulan dan memiliki asuransi BPJS Kesehatan, menemukan waktu untuk melakukan pemeriksaan gigi tetap menjadi tantangan, terutama di tengah kesibukan dan antrean yang panjang di klinik gigi.
Tantangan yang Dihadapi dalam Perawatan Gigi
Atik juga menyoroti bahwa ketakutan menjadi salah satu penyebab rendahnya kunjungan ke dokter gigi. Pengalamannya dengan anak laki-lakinya yang sempat tidak mau ke dokter gigi setelah satu kali pengalaman buruk tergambar saat ia mengalami perawatan gigi. Hal ini menunjukkan stigma seputar perawatan gigi yang masih kuat di masyarakat.
Drg. Adianti, seorang dokter gigi di Jakarta Selatan, juga mengonfirmasi bahwa banyak orang, walaupun sudah mengantar anak-anak mereka untuk perawatan gigi, masih menunda perawatan gigi mereka sendiri karena rasa takut akan rasa sakit. Padahal, menunda perawatan justru dapat memperburuk keadaan dan mengakibatkan rasa sakit yang lebih parah di masa depan.
Pentingnya Edukasi dan Kebiasaan Baik dalam Merawat Gigi
Banyak masyarakat yang tidak sadar bahwa kesehatan gigi dan mulut sangat penting. Pendidikan mengenai cara menggosok gigi yang benar, seperti menggunakan sikat gigi berbulu lembut, serta teknik menyikat yang tepat, perlu diperkenalkan lebih luas. Penggunaan benang gigi juga penting untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau oleh sikat gigi.
Maka dari itu, kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan gigi harus ditingkatkan di masyarakat agar mereka tidak hanya menyadari pentingnya perawatan gigi, tetapi juga melaksanakannya secara rutin. Kebiasaan baik dalam merawat gigi akan membantu mencegah berbagai masalah kesehatan di masa depan.
Demikianlah rahasia senyuman sehat mengapa orang indonesia enggan rutin cek gigi telah saya uraikan secara lengkap dalam kesehatan gigi, kesehatan mulut, kebiasaan masyarakat, edukasi kesehatan, gaya hidup sehat Jangan ragu untuk mendalami topik ini lebih lanjut tingkatkan pengetahuan dan perhatikan kesehatan mata. Silakan bagikan kepada teman-temanmu. Terima kasih atas kunjungan Anda
✦ Tanya AI