• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Prancis Bergolak: Gelombang Politik Pasca Vonis Marine Le Pen Mengguncang Negeri

img

Kabarterkini.my.id Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat data di blog saya yang penuh informasi. Hari Ini mari kita bahas tren Politik, Prancis, Marine Le Pen, Gelombang Perubahan, Sosial, Isu Kewarganegaraan yang sedang diminati. Diskusi Seputar Politik, Prancis, Marine Le Pen, Gelombang Perubahan, Sosial, Isu Kewarganegaraan Prancis Bergolak Gelombang Politik Pasca Vonis Marine Le Pen Mengguncang Negeri Pastikan Anda menyimak sampai kalimat penutup.

Putusan Pengadilan Terhadap Le Pen: Dampak Politik di Prancis

Pakar hukum dari Prancis, Profesor Julien Boudon, mengungkapkan pandangannya tentang reaksi beberapa kritik terhadap putusan pengadilan belakangan ini. Menurutnya, ketidakpuasan terhadap keputusan tersebut tidak seharusnya didasarkan pada padangan politik yang bernuansa bias. Boudon menyatakan bahwa larangan menjabat selama lima tahun yang diterima oleh Marine Le Pen sejalan dengan sistem hukum di Prancis serta preseden yang ada terkait dengan kasus penggelapan yang melibatkan politisi.

Tanggapan Politikus dan Penguatan Demokrasi

Setelah vonis dijatuhkan pada Senin, 31 Maret 2023, seorang pemimpin dari fraksi tengah-kanan Les Republicains di Parlemen Eropa mengklaim bahwa hari tersebut adalah “hari kelam bagi demokrasi Prancis.” Ia menganggap putusan hakim sebagai sebuah “intervensi besar” dalam dinamika politik negara tersebut. Meskipun demikian, keputusan yang dikeluarkan oleh tiga hakim di pengadilan Paris didasarkan pada bukti-bukti yang dipresentasikan oleh pihak jaksa.

Sebagian pendukung Le Pen berpendapat bahwa keputusan ini merupakan upaya untuk membungkam suara oposisi, sedangkan di sisi lain, para kritikus mengkhawatirkan dampak politik jangka panjang yang mungkin timbul akibat keputusan tersebut. Pada Selasa, 1 April 2023, pengadilan tinggi Prancis mengumumkan bahwa keputusan banding dapat dikeluarkan, dengan kemungkinan paling cepat pada musim panas 2026.

Pandangan Tentang Hukum dan Keadilan

Boudon menyoroti bahwa keberpihakan terhadap hukum sangat tergantung pada perspektif. Ia menuliskan bahwa ketika pengadilan di Prancis mengambil keputusan yang kontroversial, banyak pihak yang merayakan dengan mengedepankan prinsip 'hukum adalah hukum'. Namun, ketika hal yang sama terjadi di negara lain, seperti Turki, mereka cenderung menolak argumen yang serupa. Ia berpendapat bahwa penolakan terus-menerus dari Le Pen dan partainya atas tuduhan ini menunjukkan risiko terjadinya pengulangan pelanggaran di masa depan.

Boudon menekankan, Sangat disayangkan bahwa ada yang mengatakan ini sebagai keputusan politik. Dengan intensitas debat yang meningkat setelah sekian lama persiapan hukum, nampaknya situasi politik di Prancis bisa jadi baru dimulai.

Kondisi Saat Ini bagi Le Pen

Larangan bagi Le Pen untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden telah segera berlaku, meskipun ia masih dapat mempertahankan posisinya sebagai anggota legislatif. Ketua panel hakim menegaskan bahwa tidak ada keraguan mengenai keterlibatan Le Pen dalam skema pekerjaan fiktif yang merugikan anggaran Uni Eropa senilai jutaan euro untuk mendanai partai politik nasional antara tahun 2004 hingga 2016.

Pada tahun 2016, terjadi skandal besar yang melibatkan mantan Menteri Anggaran Jerome Cahuzac, yang dijatuhi hukuman penipuan pajak. Insiden ini mendorong legislatif Prancis untuk memperketat hukuman bagi pelaku korupsi, di mana undang-undang baru tersebut mencakup larangan mencalonkan diri sebagai sanksi untuk kejahatan terkait penyalahgunaan dana publik.

Reaksi Terhadap Proses Peradilan

Sementara itu, tuduhan mengenai pelanggaran supremasi hukum dan politisasi proses hukum terus mengemuka baik di dalam maupun luar Prancis. Partai Le Pen telah berkomitmen untuk melakukan “segala kemungkinan langkah hukum” terkait vonis tersebut, di mana Le Pen sendiri telah mengajukan banding. Boudon mencatat bahwa jika hakim memberi keputusan yang lebih ringan kepada Le Pen, mereka akan menghadapi kritik yang lebih tajam mengenai politisasi dalam proses hukum.

Pada sisi lain, Yanis Varoufakis, mantan Menteri Keuangan Yunani, tidak segan-segan menyebut fenomena ini sebagai “hipokrisi mencolok” di platform media sosial. Sementara peneliti politik dari Istanbul, Aybike Mergen, mempertanyakan relevansi perbandingan tersebut dan menyebutnya sebagai “menyesatkan.”

dalam konteks indeks supremasi hukum, Prancis berada pada peringkat ke-22 secara global, seperti yang diungkap oleh Proyek Keadilan Dunia. Ini mencerminkan ketakutan di kalangan banyak kalangan sentris, yang merasa bahwa situasi hukum dan politik di negara tersebut memerlukan perhatian dan perubahan.

Begitulah prancis bergolak gelombang politik pasca vonis marine le pen mengguncang negeri yang telah saya jelaskan secara lengkap dalam politik, prancis, marine le pen, gelombang perubahan, sosial, isu kewarganegaraan, Terima kasih atas dedikasi Anda dalam membaca selalu berpikir solusi dan rawat kesehatan mental. share ke temanmu. jangan lewatkan konten lainnya. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads