• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

PPN Merosot ke Rp102 T: Temukan Sumber Masalah yang Mengejutkan!

img

Kabarterkini.my.id Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Disini aku mau membahas keunggulan Pajak, Ekonomi, Keuangan, Analisis, Isu Terkini, Kebijakan Publik yang banyak dicari. Artikel Yang Berisi Pajak, Ekonomi, Keuangan, Analisis, Isu Terkini, Kebijakan Publik PPN Merosot ke Rp102 T Temukan Sumber Masalah yang Mengejutkan Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.

    Table of Contents

Masalah terkait penurunan Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri (PPN DN) tidak secara langsung di kaitkan dengan gagasan bahwa daya beli masyarakat Indonesia mengalami pelemahan. Berdasarkan prediksi dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBI), tingkat okupansi pusat perbelanjaan diperkirakan akan mencapai angka 90 persen pada tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh adanya kebijakan baru yang membatasi impor, yang diharapkan akan mendorong para peritel untuk memperluas jaringan dan membuka lebih banyak toko.

Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, mengungkapkan bahwa penerimaan PPN DN untuk bulan Februari 2025 tercatat sebesar Rp 48,1 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan penerimaan pada bulan Januari 2025 yang mencapai Rp 54,4 triliun. Bahkan, jika dilihat dari bulan Desember 2024, penerimaan PPN DN masih di level Rp 95,4 triliun. Hal ini mencerminkan adanya fluktuasi dalam penerimaan pajak yang patut dicermati.

Menurut Anggito, ada keterkaitan antara penerimaan pajak dengan indikator-indikator ekonomi seperti Purchasing Managers' Index (PMI) serta industri manufaktur. Ia juga berpendapat bahwa data penjualan kendaraan menunjukkan tren positif yang dapat menjadi indikasi pemulihan daya beli. Ekonom yang sebelumnya menjabat sebagai staf khusus presiden di bidang ekonomi pada era Joko Widodo berargumen bahwa penurunan setoran PPN ini lebih dipengaruhi oleh lemahnya daya beli masyarakat.

Itulah rangkuman lengkap mengenai ppn merosot ke rp102 t temukan sumber masalah yang mengejutkan yang saya sajikan dalam pajak, ekonomi, keuangan, analisis, isu terkini, kebijakan publik Terima kasih telah mempercayakan kami sebagai sumber informasi tetap optimis menghadapi perubahan dan jaga kebugaran otot. Sebarkan kebaikan dengan membagikan ke orang lain. jangan lewatkan artikel lainnya. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads