Penipuan Brilian di Bogor: Sindikat Klaim Berpura-pura Jadi WN Brunei, Korban Terjebak Kerugian Rp 285 Juta!

Kabarterkini.my.id Semoga kamu tetap berbahagia ya, Dalam Opini Ini aku mau berbagi pengalaman seputar Penipuan, Kriminalitas, Kasus Hukum, Keamanan, Ekonomi, Sosial yang bermanfaat. Tulisan Tentang Penipuan, Kriminalitas, Kasus Hukum, Keamanan, Ekonomi, Sosial Penipuan Brilian di Bogor Sindikat Klaim Berpurapura Jadi WN Brunei Korban Terjebak Kerugian Rp 285 Juta Tetap ikuti artikel ini sampai bagian terakhir.
- 1.
Penangkapan dan Penyidikan
Table of Contents
Komplotan Penipuan Mengaku Warga Brunei Dikuasai Polisi di Kota Bogor
Pada Kamis, 24 April 2025, polisi mengungkap praktik penipuan yang melibatkan sekelompok orang yang berpura-pura sebagai warga negara Brunei Darussalam di Kota Bogor. Modus operandi mereka adalah melakukan penipuan dengan cara menjual handphone (HP) kepada korban di daerah tersebut. Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi, menjelaskan bahwa para pelaku telah merencanakan kejahatan ini dengan sangat sistematis.
Modus Operandi Komplotan Penipu
Para tersangka, yang diidentifikasi sebagai Djoko alias Yusuf, Alam Perdana, dan Dani Ramdani, berkomunikasi dengan calon korban dengan menjanjikan komisi dari transaksi jual beli HP. Hal ini membuat korban merasa tertarik dan mau mengizinkan mereka untuk menggunakan rekening banknya.
Salah satu pelaku, Djoko, mengklaim bahwa dirinya adalah warga Brunei yang memiliki 30 unit handphone untuk dijual. Dalam skenario ini, muncul pelaku lain yang berpura-pura ingin membeli HP namun memanfaatkan sistem transfer untuk menyelesaikan transaksi. Sayangnya, transaksi tersebut berakhir pada penipuan ketika ATM yang digunakan oleh korban ternyata sudah tidak aktif, dan secara tiba-tiba, uang sebanyak Rp 285 juta dari rekening korban hilang.
Penangkapan dan Penyidikan
Polisi berhasil menangkap tiga pelaku, sementara satu pelaku lainnya masih dalam pengejaran. AKP Aji mengungkapkan bahwa peristiwa penipuan ini terjadi pada hari Selasa, 15 April 2025, ketika Djoko bertemu korban yang sedang berolahraga lari di trotoar jalur Sistem Satu Arah (SSA) Kota Bogor. Dengan alasan tidak memiliki rekening bank di Indonesia, Djoko meminta untuk meminjam rekening korban dengan janji akan mendapatkan komisi dari transaksi tersebut.
Setelah berhasil mendapatkan kepercayaan korban, Djoko kemudian mengantarnya ke salah satu ATM. Di situ, ia meminta korban untuk menunjukkan nomor PIN dan saldo tabungannya. Dengan cara yang licik, Djoko menukarkan kartu ATM korban dengan kartu ATM yang telah dipersiapkannya sebelumnya.
Akhir dari Modus Penipuan
Sebelum pelaku melarikan diri, uang yang ada di rekening korban sudah dibagi-bagikan kepada rekan-rekannya yang terlibat dalam aksi penipuan ini. Aji menjelaskan bahwa uang tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan ekonomi pribadi para pelaku.
Kisah ini menjadi contoh nyata bagaimana penipuan dapat terjadi dengan sangat mudah ketika seseorang tidak waspada terhadap modus-modus baru yang digunakan oleh pelaku kejahatan. Penanganan kasus ini oleh kepolisian menunjukkan keseriusan dalam memberantas tindakan kriminal yang merugikan masyarakat.
Polisi diharapkan akan terus melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku lainnya yang terlibat dalam kasus ini, serta memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam bertransaksi keuangan.
Penghargaan dari detikcom kepada polisi teladan menjadi salah satu cara untuk memotivasi lebih banyak aparat keamanan dalam melayani masyarakat dan mencegah kejahatan lebih lanjut.
Demikianlah penipuan brilian di bogor sindikat klaim berpurapura jadi wn brunei korban terjebak kerugian rp 285 juta telah saya uraikan secara lengkap dalam penipuan, kriminalitas, kasus hukum, keamanan, ekonomi, sosial Terima kasih telah membaca hingga bagian akhir ciptakan peluang dan perhatikan asupan gizi. Mari berbagi kebaikan dengan membagikan ini. semoga artikel lainnya juga bermanfaat. Sampai jumpa.
✦ Tanya AI