Pedagang Pasar Gembrong Mengeluh: Penjualan Online Ancam Omzet Usaha Tradisional!

Kabarterkini.my.id Halo bagaimana kabar kalian semua? Pada Hari Ini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Ekonomi, Perdagangan, E-Commerce, Usaha Kecil, Pasar Tradisional. Artikel Ini Membahas Ekonomi, Perdagangan, E-Commerce, Usaha Kecil, Pasar Tradisional Pedagang Pasar Gembrong Mengeluh Penjualan Online Ancam Omzet Usaha Tradisional Pelajari setiap bagiannya hingga paragraf penutup.

Penjualan Mainan di Pasar Gembrong Menurun Selama Lebaran 2025

Pada Kamis, 3 April 2025, Delon, seorang pedagang di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, mengungkapkan bahwa suasana di pasar saat Lebaran kali ini terasa lebih sepi dibandingkan tahun sebelumnya. Ia menjelaskan, Agak berkurang, biasanya sih kalau tahun sebelum sebelumnya dari jam 7 pagi udah ramai sampai jam 10 malam. Menurutnya, omzet tertinggi yang didapatkan setiap hari hanya sekitar Rp 10 juta, angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan momen libur Lebaran pada tahun lalu.

Penurunan Penjualan Mainan

Beberapa pedagang yang lain juga menyatakan bahwa penjualan selama Lebaran tahun ini menunjukkan tren penurunan. Delon, yang telah berjualan mainan selama bertahun-tahun, mencatat bahwa hari-hari sebelumnya, pembeli sudah mulai berdatangan sejak pagi. Namun, saat ini, para pelanggan mulai muncul baru pada sore hari. Kalau omzetnya paling berapa, enggak banyak juga, paling Rp 10 jutaan, itu pun susah juga, jadi enggak bisa diprediksi, ujarnya.

Pengaruh Penjualan Online

Menurut Delon, salah satu faktor utama yang mempengaruhi penjualan adalah meningkatnya tren belanja online. Ia menyatakan, Pengaruhnya memang online, ya memang online. Kalau bisa online buat marketing aja, jadi balik ke konvensional lagi. Hal ini menunjukkan perubahan perilaku konsumen yang lebih memilih untuk berbelanja dari rumah daripada mendatangi pasar secara langsung.

Lina, seorang pedagang lain yang juga beroperasi di Pasar Gembrong, menambahkan bahwa saat dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu, situasi saat ini terasa sangat berbeda. Kalau dibandingin Lebaran tahun lalu sih jauh ya, sekarang ini enggak ramai yang beli, jelasnya. Dulu, di saat yang sama, barang-barang tertentu seperti mobil remote dan mainan lainnya selalu laku keras di pasaran. Namun, kini hal tersebut tak lagi terjadi.

Preferensi Pembeli

Lina menjelaskan lebih lanjut mengenai barang-barang yang biasanya paling diminati saat Hari Raya. Biasanya yang laku, kalau hari raya ini nih, ya sekitar mobil remote, dan pokoknya yang berhubungan dengan remote. Paling laku, kalau untuk cewek ya boneka atau mainan-mainan yang bertema dapur, ujarnya.

Situasi ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran di kalangan para pedagang. Penurunan penjualan tidak hanya berdampak pada omzet, namun juga berpotensi mengganggu keberlangsungan usaha mereka di tengah ketatnya persaingan dengan toko online.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penurunan penjualan mainan di Pasar Gembrong selama Lebaran 2025 menunjukkan tantangan yang dihadapi para pedagang dalam beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumsi masyarakat. Meskipun demikian, banyak di antara mereka yang masih berharap bahwa situasi ini dapat membaik seiring dengan peningkatan kembali aktivitas di pasar.

Dalam menghadapi kondisi bisnis yang penuh tantangan ini, penting bagi para pedagang untuk mencari inovasi dalam strategi pemasaran, termasuk memanfaatkan platform online untuk meningkatkan visibilitas dan menarik perhatian lebih banyak pelanggan.

Itulah pembahasan komprehensif tentang pedagang pasar gembrong mengeluh penjualan online ancam omzet usaha tradisional dalam ekonomi, perdagangan, e-commerce, usaha kecil, pasar tradisional yang saya sajikan Terima kasih atas antusiasme Anda dalam membaca ciptakan lingkungan positif dan jaga kesehatan otak. Silakan share ke orang-orang di sekitarmu. jangan ragu untuk membaca artikel lain di bawah ini.