Misteri Menghilangnya Megahnya Pegunungan Himalaya: Apa yang Terjadi?

Kabarterkini.my.id Semoga senyummu selalu menghiasi hari hari dan tetap mencari ilmu. Pada Hari Ini aku mau berbagi cerita seputar Misteri, Pegunungan Himalaya, Alam, Petualangan, Geografi, Fenomena Alam yang inspiratif. Ringkasan Artikel Mengenai Misteri, Pegunungan Himalaya, Alam, Petualangan, Geografi, Fenomena Alam Misteri Menghilangnya Megahnya Pegunungan Himalaya Apa yang Terjadi Pastikan Anda mengikuti pembahasan sampai akhir.
Dampak Polusi Terhadap Keindahan Pegunungan Himalaya
Pemandangan indah Pegunungan Himalaya kini terancam oleh kabut asap yang menghalangi keindahan langit di kawasan tersebut. Asif Shuja, mantan kepala badan perlindungan lingkungan Pakistan, menyatakan, Kabut asap tetap menggantung dalam waktu yang lebih lama dan kami tidak melihat pegunungan seperti dulu. Sejak kecil, saya dibesarkan di ibu kota Nepal, Kathmandu, sambil memandangi rangkaian pegunungan megah ini. Setiap kali kembali ke Kathmandu, harapan untuk melihat gunung-gunung tersebut selalu ada, meski hanya sekilas.
Satu Pengalaman Menyakitkan para Wisatawan
Di Nagarkot, lokasi yang terkenal untuk menyaksikan matahari terbit, pengunjung sering kali hanya disuguhkan pemandangan kabut, menghilangkan harapan untuk melihat Pegunungan Himalaya. Meski begitu, wisatawan masih terus berdatangan, berharap keberuntungan akan berpihak pada mereka di kunjungan berikutnya.
Di sisi lain, penampakan Himalaya di barat Pakistan tampak lebih baik dibandingkan dengan bagian lainnya karena lokasinya yang jauh dari kerumunan kota. Namun, di wilayah Annapurna, kabut tetap menyelimuti pemandangan, membuat keindahan gunung tak terlihat, bahkan dari jarak dekat. Warga setempat mengingat betapa mudahnya melihat gunung dari tempat-tempat seperti Peshawar dan Gilgit pada waktu yang lalu, tetapi sekarang, keindahan itu sering kali tersembunyi.
Kondisi yang Meningkatkan Ketidakpastian
Para ilmuwan telah mengamati bahwa kondisi berkabut di wilayah ini semakin parah dan cukup lama bertahan, yang berdampak pada jarak pandang secara signifikan. Kesehatan masyarakat pun terancam oleh udara yang tercemar, yang sering kali memicu gangguan aktivitas sehari-hari, seperti perjalanan dan bahkan penutupan sekolah.
Seorang wisatawan asal Australia yang telah mengunjungi Nepal lebih dari dua puluh kali sejak tahun 1986 mengungkapkan kekecewaannya. Jika saya tidak bisa melihat gunung, itu adalah kekecewaan besar bagi saya, ujarnya. Di kawasan India yang berdekatan dengan Himalaya, kabut asap dirasakan lebih pekat dan lebih cepat kembali. Malika Virdi, seorang pebisnis pariwisata, menjelaskan bahwa kondisi ini diperburuk oleh jumlah hujan yang berkurang, sehingga kabut asap bertahan lebih lama.
Pemandu trekking Lucky Chhetri melaporkan bahwa bisnisnya jatuh akibat cuaca berkabut. Hal ini dipicu oleh jelaga dari kebakaran hutan yang meningkat akibat musim kemarau yang panjang dan praktik pembakaran sisa tanaman oleh petani di India utara, Pakistan, serta Nepal.
Pada bulan April yang lalu, penerbangan internasional yang saya tumpangi terpaksa berputar-putar di langit selama hampir 20 kali sebelum akhirnya mendarat di Kathmandu akibat kabut yang mengganggu jarak pandang di bandara. Kabut yang menyelimuti langit ini berasal dari kombinasi polutan seperti debu dan partikel asap kebakaran, yang menyebabkan penglihatan menurun hingga kurang dari 5.000 meter.
Tantangan yang Dihadapi Wilayah Sekitar
Polusi udara yang parah kini menjelma seperti kabut tebal yang menghalangi keindahan langit, meskipun biasanya, musim semi dan musim gugur menjadi waktu yang tepat untuk melihat panorama yang cerah dan bersih. Namun, fenomena suhu yang meningkat dan kurangnya curah hujan menyebabkan bulan-bulan musim semi kini sering dipenuhi kabut, yang memperburuk kualitas udara.
Yogendra Shakya, seorang pengelola hotel di Nagarkot, mengungkapkan kekecewaannya. Saya tidak lagi dapat menyebut tempat ini sebagai lokasi terbaik untuk menikmati matahari terbit, terbenam, dan pandangan Himalaya, jelasnya. Kabut asap ini menetap di langit selama musim kemarau, yang belakangan ini menjadi lebih panjang akibat perubahan iklim.
Dampak Ekonomi dan Profesi
Tahun lalu, satu insiden menyedihkan terjadi ketika sekelompok pendaki tidak dapat melihat Himalaya, dan pihak pengelola harus memberikan kompensasi. Dengan semakin langkanya hari-hari cerah, banyak pendamping wisata mulai memikirkan untuk beralih profesi. Di tahun 2024, bandara Pokhara mencatat 168 hari berkabut, meningkat drastis dari hanya 23 hari pada 2020, jelas memperlihatkan tren peningkatan kabut yang mengganggu industri pariwisata.
Dinilai sangat parah, Pegunungan Himalaya mungkin menjadi salah satu pegunungan paling terpengaruh oleh polusi di dunia, yang berlokasi di kawasan padat penduduk dan terkontaminasi. Hal ini berarti keindahan Himalaya kini hanya dapat dinikmati dalam bentuk foto, lukisan, atau kartu pos, meninggalkan kerinduan mendalam bagi banyak orang yang ingin menyaksikan keindahan aslinya.
Demikian misteri menghilangnya megahnya pegunungan himalaya apa yang terjadi sudah saya bahas secara mendalam dalam misteri, pegunungan himalaya, alam, petualangan, geografi, fenomena alam Selamat menjelajahi dunia pengetahuan lebih jauh terus belajar hal baru dan jaga imunitas. Jangan lupa untuk membagikan ini kepada sahabatmu. Sampai bertemu lagi
✦ Tanya AI