• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Gempar! Kapolri Tindak Tegas Copot Kapolres Ngada Terkait Skandal Narkoba dan Pencabulan Anak

img

Kabarterkini.my.id Hai semoga harimu menyenangkan. Di Sini aku ingin membagikan informasi penting tentang Berita, Hukum, Keamanan, Narkoba, Perlindungan Anak. Catatan Artikel Tentang Berita, Hukum, Keamanan, Narkoba, Perlindungan Anak Gempar Kapolri Tindak Tegas Copot Kapolres Ngada Terkait Skandal Narkoba dan Pencabulan Anak Pelajari setiap bagiannya hingga paragraf penutup.

    Table of Contents

Kejadian penangkapan yang melibatkan Kapolres Ngada di Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, menarik perhatian publik karena tuduhan serius yang dihadapinya, termasuk dugaan penyalahgunaan narkoba dan tindak asusila. Tim penyidik dari Direktorat Reskrimum Polda NTT pun mengungkap bahwa AKBP Fajar diduga terlibat dalam kasus pencabulan anak di bawah umur.

Kapolda NTT, Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga, mengonfirmasi bahwa Fajar telah dinonaktifkan dari jabatannya sementara waktu hingga proses penyidikan berlangsung. Menurut informasi dari Plt Kadis PPA Kota Kupang, terdapat tiga anak di bawah umur yang menjadi korban dalam kasus pencabulan tersebut. Penyelidikan kini berada di bawah pengawasan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), menuntut kejelasan lebih lanjut mengenai kasus yang mencolok ini.

Dalam pemeriksaan oleh Mabes Polri, Fajar diketahui bersikap koperatif dan mengakui perbuatannya. Meski begitu, Polda NTT belum menetapkan statusnya sebagai tersangka. Proses investigasi diharapkan dapat mengungkap lebih banyak fakta terkait kasus ini sehingga keadilan dapat ditegakkan. AKBP Fajar Widyadharma kini dimutasi menjadi Pamen Yanma Polri.

Penyelidikan semakin intensif setelah penangkapan yang terjadi pada Kamis, 20 Februari 2024, di sebuah hotel di Kupang, NTT. Setelah proses penangkapan, AKBP Fajar langsung dibawa ke Mabes Polri untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, jabatan Kapolres Ngada kini diisi oleh AKBP Andrey Valentino, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres di Nagakeo.

Patar Silalahi, dalam konferensi pers pada Selasa (11/3/2025), mengungkapkan bahwa salah satu korban, yang berusia 6 tahun, direkrut oleh Fajar untuk dibawa ke hotel. Proses penyelidikan Polda NTT mengungkapkan bukti berupa Surat Ijin Mengemudi (SIM) milik AKBP Fajar yang ditemukan di hotel tersebut.

Menko Polkam dan Ketua Kompolnas Budi Gunawan menegaskan bahwa pihaknya akan mengawasi secara ketat jalannya proses hukum. Pengawasan ini diharapkan dapat mencegah pelanggaran hukum yang lebih berat di masa mendatang. Kapolda NTT juga menyatakan akan segera menunjuk pengganti sementara untuk posisi Kapolres Ngada.

Kasus ini tidak hanya menarik perhatian media namun juga mengundang keprihatinan masyarakat luas karena melibatkan pelanggaran yang sangat serius dalam institusi kepolisian.

Sekian pembahasan mendalam mengenai gempar kapolri tindak tegas copot kapolres ngada terkait skandal narkoba dan pencabulan anak yang saya sajikan melalui berita, hukum, keamanan, narkoba, perlindungan anak Jangan lupa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat kembangkan ide positif dan jaga keseimbangan hidup. silakan share ke temanmu. semoga artikel lainnya menarik untuk Anda. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads