• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Fadli Zon Ambil Alih Kursi Ketua Dewan Pembina PARFI '56: Komitmen untuk Revitalisasi Ekosistem Film Nasional!

img

Kabarterkini.my.id Halo bagaimana kabar kalian semua? Di Sesi Ini saya ingin berbagi pandangan tentang Politik, Film, Kebudayaan, Revitalisasi, Organisasi yang menarik. Deskripsi Konten Politik, Film, Kebudayaan, Revitalisasi, Organisasi Fadli Zon Ambil Alih Kursi Ketua Dewan Pembina PARFI 56 Komitmen untuk Revitalisasi Ekosistem Film Nasional Segera telusuri informasinya sampai titik terakhir.

Fadli Zon Resmi Menjabat Sebagai Ketua Dewan Pembina PARFI '56

Dalam sebuah acara yang diadakan di Museum Nasional Jakarta pada tanggal 27 Maret 2025, Menteri Kebudayaan Fadli Zon resmi dilantik sebagai Ketua Dewan Pembina Persatuan Artis Film Indonesia 1956 (PARFI '56). Pengangkatan ini disampaikan oleh Ketua Umum PARFI '56, Marcella Zalianty, yang menekankan pentingnya dedikasi dan kepemimpinan Fadli Zon di bidang kebudayaan sebagai aset yang signifikan dalam memperkuat ekosistem perfilman di tanah air.

Pentingnya Kerjasama Multipihak

Fadli Zon menegaskan kembali bahwa pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan industri film dengan pendekatan berbasis data dan strategi yang terarah. Ia menggarisbawahi pentingnya mewujudkan kolaborasi antara berbagai pihak dalam mengembangkan industri film yang sehat, inklusif, dan memiliki daya saing yang tinggi. Kolaborasi antara aktor, asosiasi profesi, dan pemerintah adalah kunci dalam memajukan industri perfilman kita,'' ujar Fadli.

Perjanjian Kerja Sama dengan BPJS Ketenagakerjaan

Acara tersebut juga menjadi momen penting bagi penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara PARFI '56 dan BPJS Ketenagakerjaan yang berfokus pada Sistem Keagenan bagi para pekerja film. Dalam sambutannya, Fadli menunjukkan dukungan penuh terhadap perlindungan kesejahteraan bagi para pelaku industri film. Kerja sama antara BPJS Ketenagakerjaan dan PARFI '56 adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa para pelaku industri film mendapatkan jaminan sosial yang layak, tegasnya.

Pembangunan Museum Film Indonesia

Dalam upaya memperkuat fondasi industri perfilman, Fadli juga mendorong pelestarian sejarah sinema Indonesia melalui rencana pembangunan Museum Film Indonesia yang modern dan proporsional. Ia mencatat bahwa dengan populasi yang mencapai lebih dari 281 juta jiwa, Indonesia seharusnya memiliki lebih dari 28.000 layar film. Sementara itu, saat ini jumlah layar yang tersedia baru sekitar 3.000 layar.

Tingginya Antusiasme Penonton Film Nasional

Fadli mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, jumlah penonton film nasional berhasil mencapai lebih dari 80 juta orang, melebihi jumlah penonton film asing yang hanya mencapai sekitar 42 juta. Museum film sangat penting, tidak hanya untuk mengenang sejarah sinema kita, tetapi juga sebagai ruang edukasi bagi generasi mendatang dan sebagai sarana diplomasi budaya Indonesia, tambahnya.

Hadiri Para Pemangku Kepentingan Industri Film

Acara pelantikan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Dewan Pertimbangan PARFI '56 Dede Yusuf Macan Effendi, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Arswendy Bening, Komisaris Utama PFN Yessy Goesman, dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Wilayah DKI Jakarta Deny Yusyulian. Serta, berbagai sineas dan insan perfilman nasional turut meramaikan acara tersebut.

Dengan semangat kolaborasi dan dukungan lintas sektor, pelantikan Fadli Zon sebagai Ketua Dewan Pembina PARFI '56 diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan utama dalam industri perfilman Asia, serta melindungi seluruh pelaku yang berada di balik layar industri film nasional.

Begitulah ringkasan fadli zon ambil alih kursi ketua dewan pembina parfi 56 komitmen untuk revitalisasi ekosistem film nasional yang telah saya jelaskan dalam politik, film, kebudayaan, revitalisasi, organisasi Terima kasih atas perhatian Anda selama membaca tetap optimis menghadapi perubahan dan jaga kebugaran otot. Ajak temanmu untuk melihat postingan ini. Sampai bertemu lagi

© Copyright 2024 - Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads