Coretax Kandas! Pengguna Bingung: Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Kabarterkini.my.id Assalamualaikum semoga harimu penuh berkah. Pada Kesempatan Ini saya ingin menjelaskan lebih dalam tentang Berita, Teknologi, Keuangan, Pengguna, Kebingungan. Artikel Yang Menjelaskan Berita, Teknologi, Keuangan, Pengguna, Kebingungan Coretax Kandas Pengguna Bingung Apa yang Terjadi Selanjutnya Baca tuntas artikel ini untuk wawasan mendalam.

Pemeliharaan Sistem Coretax DJP: Dampak dan Permohonan Maaf

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menginformasikan bahwa akan ada pemeliharaan pada sistem yang menyebabkan aplikasi Coretax tidak dapat diakses. Pernyataan resmi ini dikeluarkan oleh Dwi Astuti, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP, pada Rabu, 2 April 2025. Pemeliharaan ini muncul sebagai respons terhadap masalah yang berulang pada sistem inti administrasi perpajakan yang dikenal sebagai Coretax.

Informasi Terkait Waktu Henti

Menurut pengumuman resmi yang dikeluarkan melalui surat nomor PENG-24/PJ.09/2025, aplikasi Coretax mengalami downtime yang dimulai sejak malam pada Selasa, 1 April 2025, dan dijadwalkan akan berlanjut hingga siang pada Rabu, 2 April 2025. DJP menjelaskan bahwa waktu henti ini diperlukan untuk menjaga keandalan sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan Ditjen Pajak, khususnya terkait aplikasi Coretax.

Permohonan Maaf dan Komitmen untuk Perbaikan

DJP berharap informasi ini dapat sampai kepada masyarakat luas, dan dalam kesempatan ini, mereka juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh masalah ini. Sejak diluncurkan pada Januari 2025, Coretax telah menerima kritik karena sering kali mengalami gangguan dan kesulitan akses.

Di tengah berbagai masalah yang dihadapi, Coretax dianggap memiliki potensi yang baik, karena mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam sistem pelayanan perpajakan. Namun, waktu henti ini tentunya berdampak besar, terutama pada layanan yang tidak dapat diakses melalui aplikasi tersebut.

Dampak pada Penerimaan Pajak

Pemerintah kini terus berupaya melakukan perbaikan terhadap sistem yang baru ini. Belum maksimalnya implementasi Coretax pun dianggap menjadi salah satu penyebab terjadinya penurunan signifikan dalam penerimaan pajak dalam beberapa bulan terakhir. Kepala Komisi XI, Misbakhun, berbicara mengenai Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) yang mengalami defisit Rp 31 triliun per Februari 2025. Ia menyebutkan ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kondisi tersebut.

Sejak penerapan pada 1 Januari, ada berbagai permasalahan teknis yang muncul, yang berdampak pada penerimaan pajak dan akses pembayaran pajak. Menurut data, penerimaan pajak bahkan terjun bebas hingga 30% pada bulan Februari 2025. Di sisi lain, meskipun ada penurunan pada penerimaan pajak, penerimaan kepabeanan justru menunjukkan kenaikan pada bulan yang sama.

Kesimpulan dan Harapan Kedepan

Dengan adanya pemeliharaan sistem Coretax DJP ini, diharapkan layanan perpajakan dapat lebih optimal di masa mendatang. DJP berkomitmen untuk terus memperbaiki dan mengembangkan sistem agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Melalui upaya perbaikan yang dilakukan, diharapkan permasalahan yang ada saat ini dapat segera teratasi, sehingga potensi penerimaan pajak yang optimal dapat terwujud, dan masyarakat dapat merasakan pelayanan perpajakan yang lebih baik.

Terima kasih telah menyimak coretax kandas pengguna bingung apa yang terjadi selanjutnya dalam berita, teknologi, keuangan, pengguna, kebingungan ini sampai akhir Terima kasih atas dedikasi Anda dalam membaca cari peluang baru dan jaga stamina tubuh. bagikan kepada teman-temanmu. semoga artikel lainnya juga menarik. Terima kasih.