• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Rencana Ketenagalistrikan Terbaru: PLTU Batu Bara Masih Berlanjut di Era Energi Hijau!

img

Kabarterkini.my.id Semoga kalian semua dalam keadaan baik ya. Dalam Konten Ini saya akan mengulas cerita sukses terkait Energi Terbarukan, Ketenagalistrikan, PLTU Batu Bara, Kebijakan Energi, Lingkungan, Teknologi Energi, Sustainable Development., Artikel Yang Menjelaskan Energi Terbarukan, Ketenagalistrikan, PLTU Batu Bara, Kebijakan Energi, Lingkungan, Teknologi Energi, Sustainable Development Rencana Ketenagalistrikan Terbaru PLTU Batu Bara Masih Berlanjut di Era Energi Hijau Baca sampai selesai untuk pemahaman komprehensif.

Panjang Umur PLTU Batu Bara Melalui Retrofitting dan Fuel Switching

Dengan melakukan retrofitting, umur teknis dan ekonomis Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara dapat diperpanjang. Langkah ini memungkinkan peningkatan bauran energi baru dan energi terbarukan, serta membantu mengurangi dampak sosial yang dapat terjadi akibat penutupan PLTU batu bara. Potensi dari aset yang sudah ada ini menjadi salah satu faktor kunci dalam penyesuaian strategi energi ke depan.

Strategi Mempertahankan Biaya Pokok Penyediaan

Untuk menjaga biaya pokok penyediaan (BPP) dalam pembangkitan listrik, pilihan fuel switching serta retrofitting terhadap PLTU batu bara dapat dilakukan setelah nilai buku pembangkit tersebut menyentuh angka nol atau berdasarkan pertimbangan keekonomian. Dengan teknologi ini, PLTU yang sebelumnya menggunakan bahan bakar batu bara bisa beralih ke sumber energi alternatif, seperti biomassa dan amonia melalui proses retrofitting.

Biaya dan Investasi dalam Retrofitting

Penerapan retrofitting dan fuel switching memerlukan biaya investasi tambahan. Meski demikian, biaya ini masih lebih ekonomis dibandingkan dengan dekomisioning PLTU batu bara dan membangun pembangkit baru yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan. Dalam jangka panjang, pilihan ini diharapkan mampu memberi solusi berkelanjutan di tengah tuntutan pengendalian emisi CO2 serta pengembangan energi baru dan terbarukan yang semakin mendesak.

Pentingnya Regulasi Energi

Dalam rangka mengatur pengembangan PLTU baru, perlu adanya regulasi yang jelas. Salah satu fokus dalam kebijakan terbaru meliputi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan sumber energi fosil untuk keperluan sistem ketenagalistrikan hingga tahun 2060. Melalui Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN), pemerintah menargetkan pencapaian Net Zero Emission pada tahun 2060.

Pada RUKN yang telah ditetapkan, PLTU batu bara diperkirakan masih bisa beroperasi hingga tahun 2050, dengan catatan penggunaan teknologi yang memungkinkan pengurangan emisi. Kebijakan ini telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan dipublikasikan pada 25 Maret 2025.

Proyeksi dan Kebutuhan Energi Masa Depan

Proyeksi kebutuhan tenaga listrik nasional pada tahun 2025 diperkirakan mencapai sekitar 539 TWh, dengan konsumsi per kapita sebesar 1.893 kWh. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat menjadi 1.813 TWh pada tahun 2060, setara dengan 5.038 kWh per kapita. Hal ini mencerminkan pertumbuhan kebutuhan energi yang pesat di masa depan.

Dalam menciptakan infrastruktur yang memadai, kebutuhan investasi untuk pembangkit serta transmisi listrik antarprovinsi diperkirakan mencapai USD 1.092 triliun antara tahun 2025 hingga 2060. Rata-rata investasi ini mencapai USD 30 miliar per tahun, yang menunjukkan betapa pentingnya perencanaan matang di bidang ketenagalistrikan.

Keterkaitan dengan Sistem Energi Masa Depan

Pembahasan mengenai fuel switching dan retrofitting juga berkaitan dengan kebutuhan inersia dalam sistem tenaga listrik. Inersia yang dapat disuplai oleh pembangkit dengan inverter dari Energi Terbarukan Virtual (VRE) sangat terbatas, sehingga integrasi pembangkit batu bara yang sudah ada melalui retrofitting menjadi solusi yang relevan untuk mempertahankan kestabilan sistem kelistrikan.

Dengan demikian, pendekatan yang holistik dan terencana dalam pengembangan energi di Indonesia adalah kunci untuk menghadapi tantangan tantangan di masa mendatang. Melalui kombinasi teknologi terbaru dan kebijakan yang cermat, diharapkan sektor energi nasional dapat terus berkembang secara berkelanjutan.

Begitulah ringkasan rencana ketenagalistrikan terbaru pltu batu bara masih berlanjut di era energi hijau yang telah saya jelaskan dalam energi terbarukan, ketenagalistrikan, pltu batu bara, kebijakan energi, lingkungan, teknologi energi, sustainable development Saya berharap tulisan ini membuka wawasan baru tetap fokus pada impian dan jaga kesehatan jantung. Bantu sebarkan pesan ini dengan membagikannya. jangan lewatkan konten lainnya. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads