• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Ketika Bos Mal Hadapi Dilema: Teror Preman Ormas dan Masalah Sampah yang Mencekik!

img

Kabarterkini.my.id Selamat membaca semoga mendapatkan ilmu baru. Kini aku ingin berbagi informasi menarik mengenai Bisnis, Manajemen, Sosial, Lingkungan, Keamanan. Panduan Seputar Bisnis, Manajemen, Sosial, Lingkungan, Keamanan Ketika Bos Mal Hadapi Dilema Teror Preman Ormas dan Masalah Sampah yang Mencekik Simak artikel ini sampai habis

    Table of Contents

Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup mengharapkan pengelolaan sampah dilakukan dengan lebih profesional dan berorientasi pada lingkungan. Di satu sisi, terdapat keinginan untuk mematuhi aturan yang berlaku dalam pengelolaan bisnis dengan cara yang profesional; namun, di sisi lain, pelaku usaha harus menghadapi tantangan dari pihak-pihak yang mengganggu operasional mereka.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyoroti bahwa tindakan premanisme oleh oknum organisasi masyarakat (ormas) telah menjadi masalah yang berkepanjangan. Aksi ini, menurutnya, tidak hanya terjadi setelah pusat perbelanjaan beroperasi, tetapi mulai dari tahap pembangunan.

Dalam konteks ini, pelaku usaha merasa tertekan, menjadi terdampak oleh aksi-aksi tersebut yang mengganggu kenyamanan berbisnis. “Ini adalah masalah lama yang seharusnya bisa diatasi oleh pemerintah,” tegas Alphonzus. Ia juga menggarisbawahi bahwa premanisme menghalangi iklim investasi yang sehat di Indonesia.

“Kami berharap pemerintah dapat mengambil tindakan yang tegas agar bisnis dapat berjalan tanpa tekanan,” tambahnya. Ia mengakui bahwa premanisme telah menjadi masalah yang berlarut-larut dan merusak iklim investasi di negara ini. “Sampai saat ini, solusi dari pemerintah belum tampak,” ujarnya.

Alphonzus juga menilai bahwa pelaporan kepada aparat kepolisian tidak cukup efektif dan menekankan pentingnya penyelesaian masalah ini secara fundamental. Di sektor ritel dan pusat perbelanjaan, gangguan operasional telah menjadi hal yang biasa sejak pembangunan dimulai.

“Bahkan, dalam beberapa daerah, pengelolaan sampah juga dikuasai oleh oknum preman yang sangat mengganggu,” ungkapnya. Tidak jarang, pelaku usaha dihadapkan pada keputusan sulit, termasuk memberikan uang untuk menghindari masalah yang terus berulang. “Situasi ini terus berlanjut, bahkan saat operasional,” tutupnya saat ditemui di Lippo Mal Nusantara, Jakarta, pada tanggal 14 Maret 2025.

Terima kasih telah membaca tuntas pembahasan ketika bos mal hadapi dilema teror preman ormas dan masalah sampah yang mencekik dalam bisnis, manajemen, sosial, lingkungan, keamanan ini Jangan lupa untuk membagikan pengetahuan ini kepada orang lain tetap konsisten mengejar cita-cita dan perhatikan kesehatan gigi. share ke temanmu. Terima kasih

© Copyright 2024 - Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads